Subscribe:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Sabtu, Februari 04, 2017

Latih Otot Disiplin, Penuhi Checklist Peran-Peran Menapaki Jalan Ibu Profesional

Memasuki pekan kedua Program Matrikulasi IIP batch 3, mulai terasa ada "tantangan" yang harus berani saya hadapi. Tugas untuk ngobrol dengan pasangan dan anak-anak salah satunya.

Saya baru menyadari bahwa pola komunikasi yang kami bangun selama ini belum sampai pada keterbukaan yang nyaman dan saling percaya untuk mengungkapkan rasa terdalam mereka terutama anak-anak.

***

Si sulung seperti kurang nyaman saat disodori pertanyaan
"Aa pengen ibu seperti apa?". Sambil (terus) menghadap PC dia bilang "Yaa biasa-biasa aja, kayak ibu sekarang". Saya masih tersenyum dan melanjutkan obrolan
"Boleh dijelasin A, biasa-biasa tuh kaya gemana?"
Si sulung mulai gusar dan terlihat kurang nyaman untuk menjawab :(
Tiga kali berulang jawabannya sama seperti jawaban pertama.

Sepertinya raut muka saya mulai berubah dan si sulung menangkap itu. Lantas ia berusaha mengumpulkan effortnya untuk menjawab.
"Ibu boleh marah kalo Aa salah, tapi kalo Aa ga salah jangan marah-marah"
Duuuaaaar. Itu rupanya salah satu yang mengganjal dalam batinnya.
"Baik Nak, ibu catat lekat-lekat dalam hati"

Ada yang basah di ujung mata saat berdua bicara dengannya. Akhir-akhir ini memang si sulung banyak mengalami perubahan sikap yang belum sepenuhnya kami pahami. Fase aqil baligh yang sedang ia jelang membuat saya dan suami tersadar harus sungguh-sungguh mencari ilmu parenting untuk pra remaja. Hal lain yang urgent dilakukan menata pola komunikasi agar si sulung nyaman bercerita dengan orangtuanya.

***

Beranjak pada si tengah. Hasil obrolan dengannya sukses membuat batin saya menangis. Awalnya ia malu-malu mengungkapkan. Saya tawarkan untuk bicara langsung, dibisikkan, direkam lewat handphone atau ditulis. Ternyata ia pilih bicara langsung dibalik tirai (agar wajahmya tak terlihat oleh saya karena malu) :D.

Ada 3 yang dia inginkan dari saya.
Pertama : Ibu jangan banyak nangis.
Kedua : Ibu jangan banyak marah.
Ketiga : Ibu sayang sama Teh Vira.

Belakangan ini beberapa ujian berat dalam keluarga harus kami hadapi dan itu membuat emosi saya kurang stabil. Sering menangis dan marah. Rupanya itu terekam oleh si tengah. Satu lagi hal yang harus saya perbaiki yaitu perhatian dan sikap sayang yang belum optimal pada si gadis cilik ini.

***

Ketika berbincang dengan suami, saya disadarkan untuk selalu memperbaharui niat melakukan seluruh aktifitas baik di dalam maupun luar rumah. Ridho Alloh harus selalu jadi landasan untuk setiap amal agar bernilai ibadah disisi Alloh

Bakti dan taat pada suami, bukan karena manusia bertitel suami (karena takut kehilangan atau berharap pujian darinya), namun karena Alloh menyuruh kita bakti dan taat padanya.

Mendidik dan mengurus anak-anak, mengelola rumah tangga karena Rosul mengisyaratkan lewat sabdanya bahwa ibu adalah robbahul bait, ibu adalah madrosatul ula. Hingga urusan bisnis harus berdiri ajeg pada landasan yang benar. Suami eksplisit memberikan ridha pada saya untuk mengelola bisnis mungil kami agar bisa running lagi.

Hal lain yang diminta suami adalah agar saya lebih concern saat "quality time" time dengannya. Menunda dahulu keruwetan2 yang ada di kepala.

*****     *****     *****

Berikut daftar checklist indikator untuk peran-peran yang saya emban.
(Periode 1 Februari - 31 Maret 2017)

1. Sebagai individu

- Sholat fardhu awal waktu (toleransi max 30 menit, tunggu suami pulang dari masjid)

- Khusyu (menyadari apa yang dibaca dalam sholat)

- Rawatib 10 rakaat (toleransi max 5x bolong selain masa haid)

- Tahajjud minimal 2+1. 4x seminggu

- Dhuha 4 rakaat. 4x seminggu

- Tilawah 1 hizb/hari (toleransi 5 hari bolong) perbulan

- Mandi tiap hari

- Senam ringan 2x seminggu

2. Sebagai Istri

- Mengurangi mengeluh lelah dengan pekerjaan

- Ridho dengan keadaan dan pemberian suami

- Hormat, perbanyak senyum dan ceria

- Menyiapkan makan, pakaian dan kebutuhan suami lainnya

- Dawamkan lagi Raw Juice 3x seminggu

-Mengingatkan jadwal-jadwal aktifitas suami

3. Sebagai ibu

A. HOUSEKEEPING

- siapkan makan keluarga
- nyuci tiap hari (toleransi 2x bolong perminggu)
- Cupir tiap hari (toleransi 1x bolong perminggu)
- Bebersih rumah "30 minutes for 1 corner"

B. HOMESCHOOLER MOM

1. Si Sulung (11y9m)
- 15 menit ngobrol setiap hari
- Tengok ke kamar 1x perhari (toleransi 2x bolong perminggu)
- Pertahankan sholat fadhu 5 waktu berjamaah di masjid.

2. Si Tengah (7y1m)

- Ingatkan untuk menetapi waktu waktu sholat fardhu
- Iqro i lembar perhari (toleransi 1x bolong perminggu)
- Baca 1 buku tipis perhari
- Tulis (dikte, buat cerita pendek, berkirim WA dgn sepupu, drilling menghaluskan tulisan)
- Hitung (penjumlahan dan pengurangan sampai 30)

C. Si Bontot (11m)

- Perhatikan menu makan
- Latih melangkah lalu berjalan
- Lebih sering diajak ngobrol
- mandi/seka teratur

PE ER

KURANGI MEMEGANG GADGET SAAT BERSAMA SUAMI DAN ANAK-ANAK

DISIPLIN MEMANFAATKAN WAKTU UNTUK ONLINE

FOKUS DAN PAY FULL ATTENTION PADA AKTIFITAS YANG TENGAH DILAKUKAN

MENGGANTUNG PEKERJAAN ITU HANYA AKAN MENAMBAH BEBAN
TUNTASKAN SESUATU YANG SUDAH DIMULAI.


0 komentar: