Subscribe:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Senin, Desember 22, 2014

Ibu

Saya...
adalah seorang anak dari seorang perempuan bergelar "ibu"

Maka...
Bersyukurlah...
Berbaktilah...

Saya ...
adalah seorang perempuan bergelar "ibu" dari putra putri saya

Maka...
Merenunglah....
Berkhidmatlah pada keluarga...

Jumat, November 07, 2014

Konsisten

Belajar adalah sepanjang hayat. Butuh perpektif lari marathon dalam menjalaninya.

Lari marathon bukanlah sprint dengan jarak pendek dan waktu yang cepat, namun justru sebaliknya, butuh KETAHANAN dan STAMINA yang kuat untuk menjalaninya.

Jangan habiskan seluruh kekuatan di awal, karena perjalanan masih panjang.

Perlu strategi menarik ulur energi, kapan berlari cepat dan kapan melambat sambil mengatur nafas. Agar kita sampai di finish dengan selamat.

Rabu, September 17, 2014

Bu Guru

Beberapa hari ini Vira lagi senang main "bu guru-bu guru"an. Katanya kalau di rumah Vira panggil bu guru, kalau di luar panggil ibu aja :)

Ini kesempatan ibu memasukkan berbagai "materi belajar". Bernyanyi. Murojaah. Menulis. Membaca. Craft. Memasak atau bersepeda dan banyak lagi materi dadakan .

Senin, September 08, 2014

Menemani

Perbincangan atas makan malam kemarin

Ibu      : "Besok Ibu mau shaum Qodho"
Bapa    : "Bapa mau nemenin ibu ah"
Mufid  : "A Mufid juga mau temenin ya Bu"
Vira     : " Iya juga,.....Iya jugaaa..."
Ibu       : "Aa mau temenin ibu shaum besok, Aa niatnya shaum Senin Kamis aja" jelas saya serius
Mufid   : "(sambil nyengir) Aa mah temenin sahurnya aja ya bu"
Ibu        : "duing.......duing??????? :( "
Ibu        : "Kalo Vira mau temenin ibu shaum juga?"
Vira       : "Iya mah mau temenin makan pas baca Allohumma laka sumtu aja" (buka maksudnya)
Ibu         : Wak.....Waw......:) :) :)

Sabtu, September 06, 2014

Ngibing Ayang Ayang Gung


"Nyebrang Jembatan, Aku Berani Sekarang !!!"

Setiap orang punya ketakutan masing-masing, termasuk anak-anak. Menurut saya takut itu wajar dan terkadang baik karena biasanya orang menjadi waspada, namun bila berlebihan tentu akan menggangu atau bahkan merugikan dirinya sendiri.

Ini satu cerita kami (Saya dan Vira) berkenaan dengan rasa takut. 


Satu Kamis beberapa bulan yang lalu, kami sampai di Taman Lansia, menyeberangi jembatan untuk sampai di tempat latohan pramuka. Baru saja Ibu duduk, ada yang tak biasa. Vira terdiam di pangkuan. Saat ibu tengok wajahnya mendung, tak lama pecah tangisnya. Ibu peluk erat. Setelah reda tangisnya, rupanya ia sangat panik dan takut luar biasa saat menyeberangi jembatan tadi.

Setiap akan pergi atau pulang ia meminta penuh harap agar berjalan memutar untuk menghindari jembatan itu. Entah apa sebabnya, sampai saat ini ibu belum tahu pasti. Hanya takut dan ngga berani alasan yang dia berikan.

Beberapa minggu lalu, di tempat pramuka, Vira punya teman baru Keisya namanya. anaknya aktif secara fisik dan verbal mirip ibunya (Teh Sri Kandi Haryati). Satu kali Keisya ngajak main ke seberang dan tentu saja harus lewat jembatan. Melihat temannya begitu santai dan tanpa beban menyeberangi jembatan, rupanya menginspirasi Vira untuk memberanikan diri mencoba menyebarangi jembatan itu.

Mula-mula ia minta ibu menemani, dengan berpegangan erat dan badan sampai kaki gemetar ia coba , berulang ulang ia coba. Rupanya makin lama makin berkurang takutnya.

Kemarin saat datang ke tempat latihan pramuka, ia meminta untuk mengambil jalan melewati jembatan tanpa pegangan. Sesampainya di seberang dengan lantang ia berujar "nyebrang jembatan, aku bisa sekarang"

Satu lagi keterampilan hidup telah kami pelajari. Alhamdulillaah

Selasa, September 02, 2014

Sepeda Vira

Riwayat sepeda Vira dimulai sejak ia umur kurang lebih satu tahun. Sepeda bekas yang dibeli dari seorang teman. Sepeda bayi yang ada dorongannya. Sepeda ini jarang dipakai karena rumah di dalam gang yang ramai. Sampai dibawa pindah ke Cihanjuangpun jarang sekali dipakai.

Satu  bulan terakhir Vira suka iseng pakai berkeliling di tengah rumah. Tentu saja sudah kekecilan sepeda itu untuk anak seusianya.  Tangan dan kakinya sering pegal setelah main sepeda itu. Sempat juga bermain sepeda di perumahan di belakang rumah.


Lalu Bapa dan ibu berencana membelikan sepeda baru yang sesuai untuk ukuran tubuhnya. Mula-nula Vira ngga mau sepeda roda empat karena takut jatuh katanya kalau kena batu. Ia keukeuh pengen roda tiga aja.

Lalu ibu ajak Vira jalan-jalan ke salah satu swalayan besar, disana ibu tunjukkan sepeda roda tiga, sepeda roda empat dan sepeda roda dua. Dengan pengalaman mencoba menaiki sepeda roda empat, Vira tersenyum seraya mengamini untuk dibelikan sepda roda empat.

Keluar dari ATM, lalu Bapa, Mufid dan Vira berangkat menuju toko sepeda. Tak lama memilih Vira jatuhkan pilihan ke sepeda yang berwarna merah. Deal, sepedapun di bayar.

Rencana awal sepeda akan dibawa esoknya oleh Bapa dan ibu, namun ternyata dengam memaki motor Vira di depan, sepeda di pangku Mufid dengan tali rapia diselendangkan ke Bapa. akhirnya sang sepeda sampai juga di Cihanjuang hari itu juga. Alhamdulillaah.


Siang sepeda sampai. Sorenya sudah lancar menggoes latihan berkeliling di tengah rumah. Tak sabar main sepeda ke perumahan, Akhirnya sepakat hari Sabtu Bapa dan ibu janji untuk mengantar Aa dan Vira main sepeda di perumahan.



Hal sederhana yang membuat kami sekeluarga bahagia. Alhamdulillaah




Senin, September 01, 2014

ODOA dan ODOH


Kami Keluarga Muslim,
Pedoman hidup kami Al Qur'an dan As Sunnah

Lalu bagaimana "membumikan" tagline diatas pada kami serta anak-anak?. Salah satu cara yang terpikir adalah dengan pembiasaan mendekatkan diri kami serta anak-anak dengan Al Qur'an san Hadits Rasululloh SAW

Lalu teknisnya?

Setiap ba'da Sholat Shubuh setelah Ibu atau Bapa menyimak bacaan Al Qur'an Aa Mufid satu makro', Kami (Bapa, Ibu dan Aa Mufid) membaca satu ayat dari Al Qur'an serta terjemahnya dilanjutkan dengan membaca satu Hadits (artinya saja) dimulai dari Hadts Bukhori.

Bergiliran kami membacanya. Hari pertama Bapa, hari kedua Ibu dan hari ketiga Aa Mufid. Begitu seterusnya.

Kegiatan ini sudah berjalan setengah bulan. Kami berdo'a semoga kegiatan ini istiqomah. Aamiin


Cat : kami baru di level mendawamkan membacanya, BELUM ke level menghafalkan seperti pada gambar.

Jumat, Agustus 29, 2014

Rindu Taqiyya



Mengingatmu
Bangkitkan semangat
Gapai "Baitul Hamdi" yang dijanji

Satu hari yang pasti, nanti
Kau sambut kami
di pintu kebahagiaan, pintu kemenangan

Rindu kami padamu
suburkan azzam perbaiki diri
Cinta kami padamu
patri janji peluk erat pedoman hidup

semoga, satu hari yang pasti, nanti
Yang Maha Rahim anugerahi rahmat
kau sambut kami di pintu JannahNya.

aamiin





9 Syawwal 1435 H

Ba'da Shubuh
ditemani bulir bening di pipi

Selasa, Agustus 19, 2014

Gowes Gerlong - Cihanjuang

Berawal dari keinginan Mufid bermain sepeda di Cihanjuang bulan Ramadhan lalu, ia minta izin untuk membawa sepeda dari Gerlong (rumah Ne) ke Cihanjuang. Kami menyarankan untuk mengeksekusinya di bulan Syawwal dengan pertimbangan membawa sepeda sejauh kurang lebih 6 km dengan kondisi shaum. Gak tega dooong.

Syawwal datang, rencana masih terpending karena Bapa dan Mufid shaum syawwal 11 - 16 Agustus kemarin. Mufid bertekad menyelesaikan shaumnya sampai hari Sabtu supaya hari Ahad bisa bawa sepeda ke rumah. Alhamdulillah shaum terkabul, hanya rencana bawa sepeda di hari Ahad terpotong silaturahim ke Ne dan lanjut ke rumah Nin. Eh di rumah Nin ada acara dadakan main ke rumah baru Bi Heny (adik ibu) di Lembang, Mufid tentu saja excited. Lupa deh rencana bawa sepedanya. Pulang ke Gerlong lagi jam 4 sore. "Sepertinya ga mungkin bawa sepeda sekarang, bisa-bisa datengnya Isya", komentarnya setiba di rumah Nin

Akhirnya Senin pagi jam 8.30 Bapa bonceng Mufid ke Gerlong. Bapa ada urusan dulu ke Orbit, Mufid ambil sepeda di rumah Nin, kemudian tunggu di pinggir jalan. Menurut laporan Bapa, Mufid happy banget bawa sepeda. Meski cape dan banyak laporan berita (bahasa kami untuk komentar keluhan Mufid). perjalanan terus dilakoni. Kurang lebih 6 km.

Sepeda digowes di jalan rata atau turunan, di tanjakan sepeda didorong saja. Dari rumah ibu bekali Mufid satu botol besar air minum. Sesekali Mufid berhenti untuk istirahat. Sampai di Cibaligo.Bapa menawarkan Mufid untuk dibonceng plus sepedanya. Tawaran itu disambut baik. Bapa lihat Mufid sudah sangat cukup berjuang mewujudkan keinginan kuatnya membawa sepeda dari Gerlong ke Cihanjuang. Kurang lebih seperempat jarak terakhir dibonceng Bapa sampai depan rumah.

Sampai di rumah langsung cerita "beratnya" perjuangan gowes Gerlong - Cihanjuang sambil memperlihatkan tangannya yang merah merah pegang stang sepeda. Sebenarnya ngga tega membiarkan dia bawa sendiri sepeda, cuma atas pertimbangan dia yang mau dan melihat fisiknya sepertinya cukup kuat, saya mengurungkan niat untuk menghalangi keinginannya.Alhamdulillaah semuanya berjalan lancae. Mufid  dan Bapa datang jam 09.50

Salut buat tekad dan kerja keras Aa Mufid. Semoga jadi salah satu peristiwa yang dikenang indah dan jadi penyemangat di masa depanmu, Nak. aamiin


Minggu, Agustus 10, 2014

Sederhanakan !

"Menyederhanakan keinginan atau (jika mungkin) menyederhanakan kebutuhan"
.
Kalimat itu sedang mengisi ruang pikiran akhir-akhir ini.
Kalimat itu yang menggiring saya untuk memeriksa kembali daftar keinginan-keinginan serta check list kebutuhan-kebutuhan.
Menguji kembali daftar keinginan dan kebutuhan tersebut dengan beberapa pertanyaan.
Hasilnya dua kemungkinan, semakin nyata dan kuat bahwa poin itu memang sebuah keinginan dan atau kebutuhan yang layak diprioritaskan serta diperjuangkan,
atau justru saya harus merelakan beberapa poin untuk dicoret dari daftar keinginan dan kebutuhan.

Semoga ini adalah langkah menuju hidup lebih efektif dan efisien. Aamiin

Belajar Berbagi

Berbagi sesuatu yang dimiliki adalah salat satu karakter anak yang perlu dibangun. Benih-benih itu mulai tersemai di diri Vira. Alhamdulillaah.

Meminta Ibu membelikan sepatu dari uang tabungannya. Hadiah untuk Fia (sesupunya)





Vira ngasih hadiah boneka tangan Hello Kitty miliknya ke Fia



Vira minta beli cendol 2 bungkus. Satu untuk Keisha (putri Teh Sri Kandi) dan satu lagi untuknya. 



Rabu, Juni 04, 2014

Test

Test

Mengakrabi Proses Tulis dan Gambar

Dua bulan ini Vira sering minta kertas kosong untuk menggambar atau "menulis". Keinginan itu lebih banyak dari keinginannya sendiri tanpa stimulus dari Ibu atau melihat Aa Mufid. Serius dan fokus ketika menuangkan ide, itu ekspresi yang terlihat. Ini beberapa fotonya







Start Thinking About Sex Education

Kemarin pagi sewaktu sarapan pagi, Kami ngobrol ngalor ngdul dan entah bagaimana jalannya, sampai pada obrolan berikut:

Mufid : " Bu, Aa Mufid mah ngga ngerti gemana caranya sperma Bapa bisa sampai ke perut ibu?"

Suami dan saya kontan berpandangan, menyatukan suara, jawaban apa yang musti diberikan.

Bapa : " Sperma Bapa sampai harus dengan cara menikah dulu, A"
Mufid :" ohhh,...tapi Aa pernah liat di Metro TV breaking News ada perempuan hamil tapi belum nikah, itu gemana?

Ibu dan Bapa beradu pandang untuk kedua kalinya. Saya bergumam dalam hati "waaah tambah lagi nih PR, harus cari ilmu lagi ...."

Ibu : " Iya A, di dunia itu kan ada aturannya. Kita Muslim punya aturan dari Alloh dan Rosululloh. Kata Alloh laki-laki dan perempuan yang udah dewasa harus menikah dulu baru hamil dan punya anak.

Bapa :" Sperma Bapa sampai ke ibu pun ada caranya. Alloh atur caranya yang benar, InsyaAlloh Bapa dan Ibu kasih tau kalau sudah waktunya."

Mufid :" sekarang belum waktunya gitu?

Bapa dan Ibu kompak : " Iya, kalau Aanya udah siap terima ilmunya, nanti dikasih tau deh...."

Nasi di piring sudah habis, topik pembicaraanpun terhenti. Sepertinya akan ada obrolan jilid dua dan seterusnya mengenai bab ini. Kita lihat saja ke depan. Semoga Alloh membimbing kami semua mengenalkan sex education yang benar dengan cara yang benar pada anak-anak kami. Aamiin

Sabtu, Mei 24, 2014

Sosialisasi dan Bully (1)

Sosialisasi adalah kebutuhan setiap individu agar jiwa raganya sehat termasuk anak-anak kita. Tak peduli ia bersekolah atau belajar di rumah. Sosialisasi berarti interaksi dengan individu atau suatu kelompok.

Memberikan ruang yang cukup untuk sosialisasi (sesuai kebutuhan mereka) adalah kewajiban kita sebagai orangtua.

Pada prakteknya saat bersosialisasi, akan sangat mungkin anak kita menghadapi bully dari pihak lain.

Tentulah kita harus membekali anak-anak kita dengan pengetahuan seputar bully-membully termasuk jurus-jurus mengcounter tindakan bully dari pihak lain.

(Bersambung)

Selasa, Mei 13, 2014

Audisi PILDACIL INDOSIAR di SALMAN ITB

SMS pemberitahuan seleksi datang seminggu sebelum audisi. Dengan 4 kali latihan bersama kakak PAS dan selebihnya latihan alakadarnya di rumah, akhirnya Mufid siap ikut audisi.

Akhirnya hari yang dinantipun tiba. Ahad, 4 Mei 2014 bertempat di salah satu ruangan Salman ITB audisi dimulai. Mufid ditemani Bi Fina dan Bi Nadya (adik-adik ibu), ibu tidak bisa mendampingi karena acara berbarengan dengan mentoring keluar Vira. Ibu menemani Vira ke Taman Lalu Lintas.

Ada ketegangan, keceriaan, gugup, excited, juga kelucuan-kelucuan ketika ibu putar kembali video rekaman proses audisi.

Ini beberapa fotonya :)



Senin, Mei 12, 2014

PAS ; Melukis Kaos

Ahad (11/05/2014) kegiatann PAS Vira yaitu melukis Kaos. Vira excited banget kata Bapa yang nganter ke PAS. Ibu ngga ikut karena sedang program istirahat dirumah supaya dede bayinya cepet sehat lagi.

Ini beberapa fotonya :



 Asyiknya makan jelly sama temen paling akrab namanya Fata


Duhhhh, senengnya punya temen akrab, sampai mainpun pegangan tangan :). Ini di Jonas Photo BIP, lagi nunggu antrian foto kelompok Abdul Malik. 



Setiap Ahad selalu seru, Malamnya pasti tidur pulas setelah seharian polll main di Salman. Alhamdulillaah.

Sabtu, Mei 10, 2014

IXL ; 4000 soal 40 jam

Akhir April kemarin pencapaian Mufid di IXL sudah 4000 soal yang dikerjakan selama 40 jam (Mulai kelas 3).

Minggu-minggu ini sedang menggarap perkalian dengan berbagai variasi soal. Rupanya baru terlihat kemampuan Mufid di dalam perkalian. Secara konsep Mufid paham bagaimana 64 itu dihasilkan dari 8 X 8. dan seterusnya. Hanya jika bicara soal kecepatan mengerjakan, rupanya masih harus terus banyak latihan.

Bapa dan ibu sampai saat ini tidak memberikan anjuran untuk MENGHAFAL perkalian. Kami biarkan saja mengalir sesuai perkembangan pemahamannya terhadap perkalian. Terkadang untuk mendapatkan hasil dari 4 x 7 saja masih harus "loading" dulu atau masih menggunakan bantuan jari :)

Oh, yaa satu lagi kelemahan Mufid adalah KURANG TELITI. Ketika mengalikan, kadang hasilnya meleset lebih atau kurang satu angka. Misal 7 x 8 = 55 katanya dengan pede :D. Karena dia tidak menghafal perkalian menainkan menjumlahkan 7 sebanyak 8 kali. karena kurang teliti atau terburu-buru, salah menjumlahkan.

Itu yang kadang mencuri point yang hampir sampai 100 hingga melorot kebawah lagi dan bikin bete. Ya itulah pembelajaran. Melatih ketelitian, sesabaran, gigih berjuang sampai finish, disamping memahami sebuah konsep matematika dan berkompromi dengan waktu.

Sertifikat dilampirkan menyisil InsyaAlloh karena printer scanner sedang pengen istirahat dulu. :)

Kamis, Mei 08, 2014

Sosialisasi ; sepakbola dengan tetangga

Minggu-minggu ini Mufid sedang enjoy dengan teman-temannya main sepakbola di Lebak. Lebak adalah pesawahan yang cukup luas di seberang jalan dan posisinya di "lembah".

Setiap abis Dhuhur atau abis Ashar teman-temannya ramai nyamper di depan rumah. Dengan semangat diambilnya bola plastik, langsung melesat ke luar dan pulang beberapa saat sebelum adzan Maghrib.

Cerita yang dibawa pulang selalu seru. Kadang senang dengan cerita baru, main bola diguyur hujan di kubangan sawah, atau berpetualsng di rumah kosong. Adà juga cerita gesekan dengan teman-temannya yang membuatnya manyun. Saya anggap semua cerita itu dinamika sosialisasinya untuk mematangkan emosi dan pengalaman interaksi sosialnya.

Satu hal positif yang membuat kami bahagia, di tengah keseruannya bermain dengan teman-temannya, Mufid tetap berusaha menjaga sholatnya. Setiap adzan kadang sufah stand by di masjid, sempat juga tergopoh gopoh saat iqomat hampir selesai. Itu hasil pantauan Bapak. Pernah juga terdengar ajakannya pada teman temannya break dulu untuk sholat di sela asyiknya bermain, semua temannya menolaknya. Ia tetap melenggang ke mushola untuk sholat. Alhamdulillaaah

Happy homeschooling :)

Senin, April 28, 2014

Vira Ngamen


Video ini direkam bulan Aguatus tahun 2013. Betapa cepatnya anak tumbuh. Sekarang udah pinter nyanyi lagu-lagu PAS. Semoga bisa menyempatkan merekam "konser" lagu-lagu di PAS dan menuploadnya. InsyaAlloh.

Minggu, April 27, 2014

Hihid dan Kotak Bumbu

Salah satu oleh-oleh yang didapat dari kegiatan Pramuka Homeschooler Bandung dua pekan lalu adalah bambu-bambu yang telah dibelah tipis-tipis untuk anyaman. Bambu yang masih tersisa banyak dihadiahkan oleh teh Maya.

Sore hari sambil menanti jadwal latihan Kungfu, Ibu membuat kotak untuk menyimpan bumbu dapur, sementara Mufid mau membuat Hihid katanya. Karena teman-teman Kungfunya mulai berdatangan, si calon hihid ditinggalkan sementara :)

Sampai di rumah rupanya Mufid masih penasaran ingin menyelesaikan proyeknya. Ia selesaikan hihidnya ditemani Ibu dengan sisa anyaman kotak bumbu.

Alhamdulillah, rampung juga, dan inilah hasil karya kami :)







Rabu, April 23, 2014

Cooking Time : Review

Salah satu kegiatan baru yang kami kerjakan bersama adalah Cooking Time. Jadwalnya tiap hari Senin Ba'da Dhuhur atau Bada Ashar. Dimulai pertengahan Maret 2014 lalu.

Jangan dikira yang kami buat adalah masakan dengan resep kompleks seperti yang orang lain buat :).  Saya selaku komandan dapur bukanlah orang yang senang memasak apalagi Bapanya anak-anak :D. Target kami untuk kegiatan yang satu ini adalah :

1. Menikmati momen kebersamaan dengan semua anggota keluarga,
2. Mengenalkan anak-anak pada PROSES berkegiatan di dapur
3. Melatih kesabaran menjalani proses
4. Mengasah empati pada orang-orang yang berkerja di lini produksi
5. Melatih keuletan, pantang menyerah
6. Mengenalkan aneka perangkat dapur, bahan-bahan masak memasak, bumbu dll
7. Masih banyak lagi manfaat yang harus dieksplor dari kegiatan ini. Pemahaman dan hikmah InsyaAlloh beriringan dengan kontinuitas praktek. Let's See, semoga bisa dawam.

Berikut ini review kegiatan Cooking Time yang sudah kami lakukan

 C I L O K 
(24 Maret 2014) 






Buat cilok, dapat resep dari internet, alhamdulillaah sukses :) Bentuknya bagus rasanya juga enak. Oh yaa sausnya pake bumbu pecel yang udah jadi. Semuanya terlibat proses dari awal sampai akhir kecuali beberes dan cuci piring, keburu pada tumbeng kekenyangan menikmati semangkok besar cilok.


***

B A S O
(31 Maret 2014)






Praktek pertama buat baso pake daging sapi. Bentuknya udah lumayan (bisa dibentuk). Anak-anak ngulenani dan membentuk. Setelah direbus dengan air mendidih. pas dicoba sama Aa Mufid ini komentarnya "Kok rasanya sama teksturnya beda ya Bu dengan yang suka dijual"

Hohoho...ternyata tepung sagu taninnya terlalu banyak, jadi terlalu kenyal dan ngadoni ngga pake air es/es batu. OK lain kali kita coba lagi yaa


***

P O P C O R N
(7 April 2014)





Ibu ngasi step-step buat popcorn. Aa Mufid yang mengeksekusi dari awal sampai akhir  Vira juga ikut pengen masukan biji jagung, namun ibu belum mengizinkan (Vira liat aja dulu). 

Karena terinspirasi dari acara Masterchef, Aa pengen nyoba ketika jagung mulai mekar dibuka tutup pancinya. Dan apa yang terjadi sodara...sodara...

beberapa jagung meloncat tinggi ke udara. Kagum campur panik takut ketembak, Mufid lari ke ruang tengah. Popcorn bagian bawah terlanjur gosong :(. 

Ahh, maklumlah Sanguinis. everything should be fun :D


***

B A S O
(14 April 2014)




Revisi dari bikin Baso part #1. 

Sekarang nyoba pake daging ayam. Sagu tanin dikurangi, ditambah sedikit tepung terigu. Komposisi daging ditambah (rekomendasi dari Mang Anton tukang baso yang suka nangkring depan rumah, hasil ngelmu Bapa)

Hasilnya lumayan lebih baik dari praktek sebelumnya. Cuma teksturnya masih terasa brindil brindil (kurang halus). Kenapa yaa? Belum ketemu tuh penyebabnya. 

Bapa menyarankan untuk terus nyoba sampai sukses. Waktunya diatur (ngga usah berturut-turut) menjaga agar anak-anak tak bosan. 

Keep trying.....


***