Subscribe:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Jumat, Agustus 29, 2014

Rindu Taqiyya



Mengingatmu
Bangkitkan semangat
Gapai "Baitul Hamdi" yang dijanji

Satu hari yang pasti, nanti
Kau sambut kami
di pintu kebahagiaan, pintu kemenangan

Rindu kami padamu
suburkan azzam perbaiki diri
Cinta kami padamu
patri janji peluk erat pedoman hidup

semoga, satu hari yang pasti, nanti
Yang Maha Rahim anugerahi rahmat
kau sambut kami di pintu JannahNya.

aamiin





9 Syawwal 1435 H

Ba'da Shubuh
ditemani bulir bening di pipi

Selasa, Agustus 19, 2014

Gowes Gerlong - Cihanjuang

Berawal dari keinginan Mufid bermain sepeda di Cihanjuang bulan Ramadhan lalu, ia minta izin untuk membawa sepeda dari Gerlong (rumah Ne) ke Cihanjuang. Kami menyarankan untuk mengeksekusinya di bulan Syawwal dengan pertimbangan membawa sepeda sejauh kurang lebih 6 km dengan kondisi shaum. Gak tega dooong.

Syawwal datang, rencana masih terpending karena Bapa dan Mufid shaum syawwal 11 - 16 Agustus kemarin. Mufid bertekad menyelesaikan shaumnya sampai hari Sabtu supaya hari Ahad bisa bawa sepeda ke rumah. Alhamdulillah shaum terkabul, hanya rencana bawa sepeda di hari Ahad terpotong silaturahim ke Ne dan lanjut ke rumah Nin. Eh di rumah Nin ada acara dadakan main ke rumah baru Bi Heny (adik ibu) di Lembang, Mufid tentu saja excited. Lupa deh rencana bawa sepedanya. Pulang ke Gerlong lagi jam 4 sore. "Sepertinya ga mungkin bawa sepeda sekarang, bisa-bisa datengnya Isya", komentarnya setiba di rumah Nin

Akhirnya Senin pagi jam 8.30 Bapa bonceng Mufid ke Gerlong. Bapa ada urusan dulu ke Orbit, Mufid ambil sepeda di rumah Nin, kemudian tunggu di pinggir jalan. Menurut laporan Bapa, Mufid happy banget bawa sepeda. Meski cape dan banyak laporan berita (bahasa kami untuk komentar keluhan Mufid). perjalanan terus dilakoni. Kurang lebih 6 km.

Sepeda digowes di jalan rata atau turunan, di tanjakan sepeda didorong saja. Dari rumah ibu bekali Mufid satu botol besar air minum. Sesekali Mufid berhenti untuk istirahat. Sampai di Cibaligo.Bapa menawarkan Mufid untuk dibonceng plus sepedanya. Tawaran itu disambut baik. Bapa lihat Mufid sudah sangat cukup berjuang mewujudkan keinginan kuatnya membawa sepeda dari Gerlong ke Cihanjuang. Kurang lebih seperempat jarak terakhir dibonceng Bapa sampai depan rumah.

Sampai di rumah langsung cerita "beratnya" perjuangan gowes Gerlong - Cihanjuang sambil memperlihatkan tangannya yang merah merah pegang stang sepeda. Sebenarnya ngga tega membiarkan dia bawa sendiri sepeda, cuma atas pertimbangan dia yang mau dan melihat fisiknya sepertinya cukup kuat, saya mengurungkan niat untuk menghalangi keinginannya.Alhamdulillaah semuanya berjalan lancae. Mufid  dan Bapa datang jam 09.50

Salut buat tekad dan kerja keras Aa Mufid. Semoga jadi salah satu peristiwa yang dikenang indah dan jadi penyemangat di masa depanmu, Nak. aamiin


Minggu, Agustus 10, 2014

Sederhanakan !

"Menyederhanakan keinginan atau (jika mungkin) menyederhanakan kebutuhan"
.
Kalimat itu sedang mengisi ruang pikiran akhir-akhir ini.
Kalimat itu yang menggiring saya untuk memeriksa kembali daftar keinginan-keinginan serta check list kebutuhan-kebutuhan.
Menguji kembali daftar keinginan dan kebutuhan tersebut dengan beberapa pertanyaan.
Hasilnya dua kemungkinan, semakin nyata dan kuat bahwa poin itu memang sebuah keinginan dan atau kebutuhan yang layak diprioritaskan serta diperjuangkan,
atau justru saya harus merelakan beberapa poin untuk dicoret dari daftar keinginan dan kebutuhan.

Semoga ini adalah langkah menuju hidup lebih efektif dan efisien. Aamiin

Belajar Berbagi

Berbagi sesuatu yang dimiliki adalah salat satu karakter anak yang perlu dibangun. Benih-benih itu mulai tersemai di diri Vira. Alhamdulillaah.

Meminta Ibu membelikan sepatu dari uang tabungannya. Hadiah untuk Fia (sesupunya)





Vira ngasih hadiah boneka tangan Hello Kitty miliknya ke Fia



Vira minta beli cendol 2 bungkus. Satu untuk Keisha (putri Teh Sri Kandi) dan satu lagi untuknya.