Subscribe:

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Kamis, Februari 16, 2017

Mencari Sulungku yang Hilang

2017 ini sulungku menginjak usia 12 tahun. Tak terasa sudah mendekati pintu aqil baligh sekarang. Bersamanya disepanjang usianya berasa naik roller coaster.

Tujuh tahun pertama di awal kehidupannya diwarnai senyum lucu, tawa lepas, ocehan dan ribuan pertanyaan ya5ng selalu harus dijawab kontan. Senyum yang selalu tersemat di wajahnya saat bercakap-cakap, ide-idenya yang kadang unpredictable, sifat humorisnya yang membuat suasana rumah terasa hangat dan ceria.

Tujuh sampai sembilan tahun,  diwarnai ide ide kreatif yang mewujud dalam prakarya, beragam bentuk lego, gambar-gambar dengan ide yang orisinil. dan gerak fisiknya yang on and on. Berenang, bersepeda, wushu dan main dengan kawan-kawan. Dunia yang sungguh menyenangkan

Sembilan sampai dua belas tahun mulai nampak perubahan-perubahan pada sifat dan sikapnya. Tawa lepas yang memudar berganti sikap cool atau malah terkategori cuek. Rentetan pertanyaan dan celoteh  mulai menghilang berganti kebiasaan menyendiri dengan laptop di kamarnya (tanpa jaringan internet tentunya). Jawaban-jawaban pendek yang keluar saat saya pancing dengan pertanyaan untuk mendekatkan jarak. Wushu? Berenang? Bersepeda? Sudah hampir setahunan tidak dilakoni.

Serius ini bikin saya dan suami galau .....

Harus mulai sungguh-sungguh meluangkan waktu, pikiran dan perhatian buat si sulung. Khawatir masa kritis ini terlewati dengan "treatment" yang tidak tepat atau bahkan berlalu begitu saja tanpa jejak. Naudzubillaah ...

Hal paling mendesak untuk dilakukan (menurut saya) adalah membangun komunikasi yang hangat, egaliter dan produktif.

Ya. Setahun terakhir saya dan suami merasakan "kehilangan" si sulung. Fisik tetap berjumpa tapi pikiran dan rasa tak bertaut. Sediiih rasanya ....

Lalu, actionnya bagaimana???

1. Sesering mungkin cari moment untuk ngobrol. Hindari gaya komunikasi interogatif.

2. Tengok ke kamarnya minimal sehari sekali

3. Wajib kumpul waktu makan.

4. Cari ilmu mendidik anak pra aqil baligh. Alokasikan waktu khusus seminggu dua kali masing-masing 1 jam saja. Ga lama kan??!!

INGAT...

MOMENT MENDIDIK ANAK TAK AKAN BERULANG. MAKA BERSUNGGUH-SUNGGUHLAH.

Saya memohon dengan sungguh pada Alloh Yang Maha Pemelihara agar senantiasa menjaga kami menunaikan amanah mengasuh dan mendidik anak-anak dalam bingkai yang DIA suka. Aamiin.


0 komentar: